Aku Hanyalah Butiran Debu
Tuesday, December 30, 2014
Wednesday, December 17, 2014
Awal Terciptanya Semua
Makhluk
Sebelum semua makhluk diciptakan Allah, Nur Muhammad lah yang pertama kali diciptakan. Di dalam hadits qudsi Allah swt berfirman kepada Nabi Muhammad saw: Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin dikenal kemudian Aku ciptakan alam (makhluk) agar Aku bisa dikenal. Dengan merenungkan tanda-tanda alam dan ayat-ayat Al Qur’an muslimin dapat memperoleh kilasan aspek Ke-Ilahian yang telah dituangkan di alam semesta yang oleh Al Qur’an disebut sebagai wajah Allah (wajh-Allah).
Di dalam hadits qudsi tersebut di atas terdapat
kalimat yang berbunyi: Kemudian Aku ciptakan
alam (makhluk)….. Ini masih berbentuk cahaya
dan cahaya itu terbagi-bagi sebagaimana
pendapat Ka’ab bin Akbar ra dalam kitab yang
berjudul Madari: Yusu’ud (tangga-tangga
kenaikan) yang di tulis oleh Syeh Nawawi pada
halaman 2 s/d 3, yang terjemahannya kurang
lebih sebagai berikut:
"berkata Ka’ab bin Akbar
ra:
Ketika Allah hendak menciptakan Maujudat /
makhluk, menghamparkan bumi dan
meninggikan langit. Allah menggenggam
seganggam dari nurNya dan berfirman: Kun
Muhammad, maka jadilah segenggam nur tadi
menjadi sebuah tiang dari nur yang
memancarkan cahaya sampai menembus hijab-
hijab kegelapan. Lalu tiang itu bersujud dan
berkata: Allahu Akbar. Allah berfirman kepada
tiang nur itu: “Aku ciptakan kamu dan Aku beri
nama kamu Muhammad. Darimu Ku awali
semua makhluk, dan darimu Ku akhiri semua
para utusan”.
Kemudian Allah membagi empat
bagian. Kemudian Allah ciptakan Lauhil Mahfud
dari bagian pertama. Lalu Qalam dari bagian
yang kedua. Allah berfirman : kepada Qalam,
“Tulislah !” maka bergetarlah Qalam seribu
tahun kedahsyatan kedahsyatan kitabullah.
Lalu Qalam berkata, “Apa yang harus aku
tulis ?” Allah berfirman : “Tulislah Lailaaha
Illallah Muhammadurrasulullah”. Maka Qalam
menulis kalimat itu. Lalu Qalam diberi petunjuk
tentang ilmu Allah yang berkaitan dengan
makhluk, kemudian Qalam menulis, Anak cucu
Adam dari sulbinya; siapa yang taat kepada
Allah akan masuk surga, siapa yang maksiyat
kepada Allah akan masuk neraka. Umat Nuh;
siapa yang taat kepada Allah masuk surga…
Umat Ibrahim; siapa yang taat kepada Allah,
masuk surga, siapa maksiat…Umat Musa; siapa
yang taat kepada Allah masuk surga, siapa
maksiat kepada Allah ….Umat Isa; siapa yang
taat kepada Allah masuk surga, siapa maksiyat
kepada Allah…Umat Muhammad; siapa yang
taat kepada Allah masuk surga, siapa maksiyat
kepada Allah….ketika Qalam mau menulis
kalimat berikutnya ( masuk neraka ) tiba- tiba
ada seruan dari Yang Maha Tinggi: “Hai Qalam
beradablah kamu”. Maka pecahlah Qalam
karena karena kedahsyatan seruan itu, dan
sobek ujungnya berbentuk garis lurus, dengan
tangan kudrat maka jadilah adap. Qalam tidak
bisa menulis kecuali pecah bergaris ujungnya.
Lalu Allah berfirman: “Tulislah, umat berdosa
Tuhan Maha Pengampun” kemudian Allah
menciptakan Arasy dari bagian yang ke tiga.
Dari bagian yang ke empat menjadi empat
bagian:
1. Bagian kesatu dijadikan akal
2. Bagian kedua dijadikan ma’rifat ( agar dapat
mengetahui)
3. Bagian ketiga dijadikan cahaya Arsy dan sinar
penglihatan serta seluruh cahaya termasuk
siang ( matahari), sinar malam( bulan dan
bintang). Semua cahaya ini berasal dari Nur
Muhammad, Nur Muhammad adalah awal
segala makhluk
4. Bagian yang ke empat dititipkan di bawah
arasy, sampai Allah menciptakan Adam.
Kemudian Allah menitipkan bagian itu (nur
Muhammad) pada punggung Adam,
bersujudlah para Malaikat.
Kemudian Allah memasukkan Adam ke surga,
para Malaikat berbaris rapi di belakang Adam,
menyaksikan nur tersebut. Adam berkata: “Ya
Allah kenapa para Malaikat berkumpul di
belakangku?” Allah berfirman : “Wahai Adam
mereka melihat nur kekasihku Muhammad
penutup para utusan yang Aku keluarkan
(pancaran cahaya) dari punggung mu” Adam
berkata: “Ya Tuhan jadikan nur itu di depan
saya, supaya saya bisa melihat dan
berhadapan dengan malaikat”. Maka Allah
memindahkan nur itu pada dahi nabi Adam,
Malaikat berbaris di depan Adam. Adam
berkata: “Ya Tuhan, jadikan Nur ini di tempat
yang aku bisa melihat. Maka Allah jadikan Nur
itu pada telunjuk Adam. Adam bisa melihat
Nur itu bertambah bagus, megah dan Adam
mendengar Nur itu bertasbih penuh
keagungan, kemudian Nur itu pindah ke Hawa
(istri Adam), seperti matahari yang bersinar.
Kemudian ditentukan permulaan para utusan
dari Nabi Sis as. Maka hilanglah Nur itu di
wajah Hawa pindah ke Nabi Sis as. Lalu Adam
mengambil sumpah Nabi Sis as. Bahwasanya:
“Tidak akan menyimpan Nur itu kecuali dari
yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke yang
mulia,” sampai pada sulbi Abdullah bin Abdul
Mutholib. Kemudian Allah mengeluarkannya ke
dunia ini dan menjadikannya Raja para Utusan
Rahmatan lil alamin dan seorang panutan yang
memancarkan cahaya yang terang benderang.
Demikian dikala Nabi Muhammad saw.
Diturunkan ke dunia, beliau disinari cahaya
yang terang benderang sehingga, cahaya
matahari yang menyinarinya tidak bisa
memberi bayangan, dikarenakan cahaya Nur
Muhammad lebih terang dari pada sinar
matahari, itu terjadi di sepanjang hidup sampai
beliau wafat. Dan siapa generasi penerusnya
setelah Rasulullah saw. wafat?
Melihat dari sumpah Nabi Adam as. yang
berbunyi tidak akan menyimpan Nur itu kecuali
dari yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke
yang mulia. Mengingat risalah yang di bawa
oleh Rasulullah saw. Dan dilanjutkan para
pewarisnya yaitu para sahabat, para wali yang
suci, dan para tabiin serta para ulama’ (yang
disucikan dan yang dimuliakan oleh Allah swt.)
Jadi manusia yang dititipi Nur Muhammad,
adalah orang-orang yang suci dan orang-orang
yang dimuliakan oleh Allah swt. Adapun orang-
orang yang mensucikan diri sehingga ia
mencapai pada tingkat kesucian ruh mereka
diberi petunjuk untuk menuju ke jalan yang
sampai kepada ruhnya ruh Nur Muhammad,
karena ruh tercipta dari percikan Nur
Muhammad dikala bersujud dan bertasbih
kepada Allah selama ribuan tahun. Sumber
dari Penciptaan Nur Muhammad Awal
Terciptanya Semua Makhluk: Makrifat Haji
Tambahan dari komentar:
Keterangan berikut adalah suntingan dari kitab
‘Sirrul Asrar Fi Ma Yahtaju Ilayhil Abrar’ oleh
Ghawthul A’zham Shaikh Muhyiddin Abdul
Qadir Jilani ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻪ
Maka berkata Shaikhuna; tentang
… Nur Muhammad (iaitu hakikat Muhammad) –
atau ringkasnya asal kejadian.
Semoga Allah Ta’ala memberikan kamu
kejayaan di dalam amalan-amalan kamu yang
disukaiNya dan Semoga kamu memperolehi
keredaanNya. Fikirkan, tekankan kepada
pemikiran kamu dan fahamkan apa yang aku
katakan.
Allah Yang Maha Tinggi pada permulaannya
menciptakan cahaya Muhammad daripada
cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam hadis Qudsi
Dia berfirman;
“Aku ciptakan ruh Muhammad daripada cahaya
Wajah-Ku”.
Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ dengan sabdanya:
“Mula-mula Allah ciptakan ruhku. Pada
permulaannya diciptakanNya sebagai ruh suci”.
“Mula-mula Allah ciptakan qalam”.
“Mula-mula Allah ciptakan akal”.
Apa yang dimaksudkan sebagai ciptaan
permulaan itu ialah ciptaan hakikat kepada
Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ; kebenaran
tentang Muhammad yang tersembunyi. Dia juga
diberi nama yang indah-indah.
Dia dinamakan Nur, cahaya suci kerana dia
dipersucikan dari kegelapan yang tersembunyi
di bawah sifat jalal Allah.
Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
ﻗَﺪْ ﺟَﺂﺀَﻛُﻢْ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻧُﻮﺭٌ ﻭَﻛِﺘَـﺐٌ ﻣُّﺒِﻴﻦٌ
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu dari
Allah, cahaya dan kitab yang menerangkan”. –
Al-Maaidah, ayat 15
Dia dinamakan aqal yang meliputi (akal
universal) kerana dia telah melihat dan
mengenali segala-galanya.
Dia dinamakan qalam kerana dia menyebarkan
hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke
dalam huruf-huruf.
Roh Muhammad adalah zat atau hakikat
kepada segala kejadian, permulaan dan
kenyataan alam maya. Baginda ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
menyatakan hal ini dengan ;
“Aku daripada Allah dan sekalian yang lain
daripadaku”.
Allah Yang Maha Tinggi menciptakan sekalian
roh daripada roh baginda ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ di
dalam alam kejadian yang pertama, dalam
bentuk yang paling baik. ‘Muhammad’ adalah
nama kepada sekalian kemanusiaan di dalam
alam arwah. Dia adalah sumber, asal usul dan
kediaman bagi sesuatu dan segala-galanya.
Sebelum semua
makhluk diciptakan
Allah, Nur Muhammad
lah yang pertama kali
diciptakan. Di dalam
hadits qudsi Allah swt
berfirman kepada Nabi
Muhammad saw: Aku
adalah
yang tersembunyi, Aku
ingin dikenal kemudian
Aku ciptakan alam
(makhluk) agar Aku bisa
dikenal. Dengan
merenungkan tanda-
tanda alam dan ayat-
ayat Al Qur’an kaum
muslimin dapat
memperoleh kilasan
aspek Ke-Ilahian yang
telah dituangkan di alam
semesta yang oleh Al
Qur’an disebut sebagai
wajah Allah (wajh-
Allah). Di dalam hadits qudsi tersebut di atas terdapat
kalimat yang berbunyi: Kemudian Aku ciptakan
alam (makhluk)….. Ini masih berbentuk cahaya
dan cahaya itu terbagi-bagi sebagaimana
pendapat Ka’ab bin Akbar ra dalam kitab yang
berjudul Madari: Yusu’ud (tangga-tangga
kenaikan) yang di tulis oleh Syeh Nawawi pada
halaman 2 s/d 3, yang terjemahannya kurang
lebih sebagai berikut: berkata Ka’ab bin Akbar
ra:
Ketika Allah hendak menciptakan Maujudat /
makhluk, menghamparkan bumi dan
meninggikan langit. Allah menggenggam
seganggam dari nurNya dan berfirman: Kun
Muhammad, maka jadilah segenggam nur tadi
menjadi sebuah tiang dari nur yang
memancarkan cahaya sampai menembus hijab-
hijab kegelapan. Lalu tiang itu bersujud dan
berkata: Allahu Akbar. Allah berfirman kepada
tiang nur itu: “Aku ciptakan kamu dan Aku beri
nama kamu Muhammad. Darimu Ku awali
semua makhluk, dan darimu Ku akhiri semua
para utusan”. Kemudian Allah membagi empat
bagian. Kemudian Allah ciptakan Lauhil Mahfud
dari bagian pertama. Lalu Qalam dari bagian
yang kedua. Allah berfirman : kepada Qalam,
“Tulislah !” maka bergetarlah Qalam seribu
tahun kedahsyatan kedahsyatan kitabullah.
Lalu Qalam berkata, “Apa yang harus aku
tulis ?” Allah berfirman : “Tulislah Lailaaha
Illallah Muhammadurrasulullah”. Maka Qalam
menulis kalimat itu. Lalu Qalam diberi petunjuk
tentang ilmu Allah yang berkaitan dengan
makhluk, kemudian Qalam menulis, Anak cucu
Adam dari sulbinya; siapa yang taat kepada
Allah akan masuk surga, siapa yang maksiyat
kepada Allah akan masuk neraka. Umat Nuh;
siapa yang taat kepada Allah masuk surga…
Umat Ibrahim; siapa yang taat kepada Allah,
masuk surga, siapa maksiat…Umat Musa; siapa
yang taat kepada Allah masuk surga, siapa
maksiat kepada Allah ….Umat Isa; siapa yang
taat kepada Allah masuk surga, siapa maksiyat
kepada Allah…Umat Muhammad; siapa yang
taat kepada Allah masuk surga, siapa maksiyat
kepada Allah….ketika Qalam mau menulis
kalimat berikutnya ( masuk neraka ) tiba- tiba
ada seruan dari Yang Maha Tinggi: “Hai Qalam
beradablah kamu”. Maka pecahlah Qalam
karena karena kedahsyatan seruan itu, dan
sobek ujungnya berbentuk garis lurus, dengan
tangan kudrat maka jadilah adap. Qalam tidak
bisa menulis kecuali pecah bergaris ujungnya.
Lalu Allah berfirman: “Tulislah, umat berdosa
Tuhan Maha Pengampun” kemudian Allah
menciptakan Arasy dari bagian yang ke tiga.
Dari bagian yang ke empat menjadi empat
bagian:
1. Bagian kesatu dijadikan akal
2. Bagian kedua dijadikan ma’rifat ( agar dapat
mengetahui)
3. Bagian ketiga dijadikan cahaya Arsy dan sinar
penglihatan serta seluruh cahaya termasuk
siang ( matahari), sinar malam( bulan dan
bintang). Semua cahaya ini berasal dari Nur
Muhammad, Nur Muhammad adalah awal
segala makhluk
4. Bagian yang ke empat dititipkan di bawah
arasy, sampai Allah menciptakan Adam.
Kemudian Allah menitipkan bagian itu (nur
Muhammad) pada punggung Adam,
bersujudlah para Malaikat.
Kemudian Allah memasukkan Adam ke surga,
para Malaikat berbaris rapi di belakang Adam,
menyaksikan nur tersebut. Adam berkata: “Ya
Allah kenapa para Malaikat berkumpul di
belakangku?” Allah berfirman : “Wahai Adam
mereka melihat nur kekasihku Muhammad
penutup para utusan yang Aku keluarkan
(pancaran cahaya) dari punggung mu” Adam
berkata: “Ya Tuhan jadikan nur itu di depan
saya, supaya saya bisa melihat dan
berhadapan dengan malaikat”. Maka Allah
memindahkan nur itu pada dahi nabi Adam,
Malaikat berbaris di depan Adam. Adam
berkata: “Ya Tuhan, jadikan Nur ini di tempat
yang aku bisa melihat. Maka Allah jadikan Nur
itu pada telunjuk Adam. Adam bisa melihat
Nur itu bertambah bagus, megah dan Adam
mendengar Nur itu bertasbih penuh
keagungan, kemudian Nur itu pindah ke Hawa
(istri Adam), seperti matahari yang bersinar.
Kemudian ditentukan permulaan para utusan
dari Nabi Sis as. Maka hilanglah Nur itu di
wajah Hawa pindah ke Nabi Sis as. Lalu Adam
mengambil sumpah Nabi Sis as. Bahwasanya:
“Tidak akan menyimpan Nur itu kecuali dari
yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke yang
mulia,” sampai pada sulbi Abdullah bin Abdul
Mutholib. Kemudian Allah mengeluarkannya ke
dunia ini dan menjadikannya Raja para Utusan
Rahmatan lil alamin dan seorang panutan yang
memancarkan cahaya yang terang benderang.
Demikian dikala Nabi Muhammad saw.
Diturunkan ke dunia, beliau disinari cahaya
yang terang benderang sehingga, cahaya
matahari yang menyinarinya tidak bisa
memberi bayangan, dikarenakan cahaya Nur
Muhammad lebih terang dari pada sinar
matahari, itu terjadi di sepanjang hidup sampai
beliau wafat. Dan siapa generasi penerusnya
setelah Rasulullah saw. wafat?
Melihat dari sumpah Nabi Adam as. yang
berbunyi tidak akan menyimpan Nur itu kecuali
dari yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke
yang mulia. Mengingat risalah yang di bawa
oleh Rasulullah saw. Dan dilanjutkan para
pewarisnya yaitu para sahabat, para wali yang
suci, dan para tabiin serta para ulama’ (yang
disucikan dan yang dimuliakan oleh Allah swt.)
Jadi manusia yang dititipi Nur Muhammad,
adalah orang-orang yang suci dan orang-orang
yang dimuliakan oleh Allah swt. Adapun orang-
orang yang mensucikan diri sehingga ia
mencapai pada tingkat kesucian ruh mereka
diberi petunjuk untuk menuju ke jalan yang
sampai kepada ruhnya ruh Nur Muhammad,
karena ruh tercipta dari percikan Nur
Muhammad dikala bersujud dan bertasbih
kepada Allah selama ribuan tahun. Sumber
dari Penciptaan Nur Muhammad Awal
Terciptanya Semua Makhluk: Makrifat Haji
Tambahan dari komentar:
Keterangan berikut adalah suntingan dari kitab
‘Sirrul Asrar Fi Ma Yahtaju Ilayhil Abrar’ oleh
Ghawthul A’zham Shaikh Muhyiddin Abdul
Qadir Jilani ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻪ
Maka berkata Shaikhuna; tentang
… Nur Muhammad (iaitu hakikat Muhammad) –
atau ringkasnya asal kejadian.
Semoga Allah Ta’ala memberikan kamu
kejayaan di dalam amalan-amalan kamu yang
disukaiNya dan Semoga kamu memperolehi
keredaanNya. Fikirkan, tekankan kepada
pemikiran kamu dan fahamkan apa yang aku
katakan.
Allah Yang Maha Tinggi pada permulaannya
menciptakan cahaya Muhammad daripada
cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam hadis Qudsi
Dia berfirman;
“Aku ciptakan ruh Muhammad daripada cahaya
Wajah-Ku”.
Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ dengan sabdanya:
“Mula-mula Allah ciptakan ruhku. Pada
permulaannya diciptakanNya sebagai ruh suci”.
“Mula-mula Allah ciptakan qalam”.
“Mula-mula Allah ciptakan akal”.
Apa yang dimaksudkan sebagai ciptaan
permulaan itu ialah ciptaan hakikat kepada
Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ; kebenaran
tentang Muhammad yang tersembunyi. Dia juga
diberi nama yang indah-indah.
Dia dinamakan Nur, cahaya suci kerana dia
dipersucikan dari kegelapan yang tersembunyi
di bawah sifat jalal Allah.
Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
ﻗَﺪْ ﺟَﺂﺀَﻛُﻢْ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻧُﻮﺭٌ ﻭَﻛِﺘَـﺐٌ ﻣُّﺒِﻴﻦٌ
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu dari
Allah, cahaya dan kitab yang menerangkan”. –
Al-Maaidah, ayat 15
Dia dinamakan aqal yang meliputi (akal
universal) kerana dia telah melihat dan
mengenali segala-galanya.
Dia dinamakan qalam kerana dia menyebarkan
hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke
dalam huruf-huruf.
Roh Muhammad adalah zat atau hakikat
kepada segala kejadian, permulaan dan
kenyataan alam maya. Baginda ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
menyatakan hal ini dengan sabdanya;
“Aku daripada Allah dan sekalian yang lain
daripadaku”.
Allah Yang Maha Tinggi menciptakan sekalian
roh daripada roh baginda ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
dalam alam kejadian yang pertama, dalam
bentuk yang paling baik. ‘Muhammad’ adalah
nama kepada sekalian kemanusiaan di dalam
alam arwah. Dia adalah sumber, asal usul dan
kediaman bagi sesuatu dan segala-galanya.
KONSEP TAJALLI NUR MUHAMMAD/AHMAD...Makhluk pertama yg diciptakan olehAllah Swt ialah Nur Muhammad,..baru lha Allahmenciptakan Al-kalam(Pena)...bahwasanya dalamkonsep tertajallinya Zat Allah dgn NurMuhammad...yg disebut Zahir Insan 'AyanFarijah,Bathin Insan 'Ayan Sabitah...NUR MUHAMMAD/AHMAD/MAHMODSedia ada dari Zat Allah yang masih tersembunyi,tidak di kenali, tidak diketahui dan belum adayang menyembah, yang sedia ada hanya Zat Allahdan ketika itu belum ada sesuatu apapun darisegala sesuatu... waktu, tempat, ruang, tapak danagyar hanya Zat-NYA tiada yang lain, ketika ituZat Allah berfirman;"Aku adalah penbendaharaan yang tersembunyitiada yang mengetahui dan tiada yang mengenalimaka Aku membuat sesuatu yang lainnya agar Akuboleh dikenali"Maka Zat bertajalli dan zahirlah A'YAN KHARJIAHketika itu Zat-NYA bernama AH (alif, ha') lalu..Zat bertajalli lagi dan zahirlah A'YAN SYABITAHketika itu Zat-NYA bernama HU (ha', waw).Kemudian Zat bertajalli lagi dan zahirlah "NURMUHAMMAD" ketika itu lah Zat-NYA bernama"ALLAH" maka sekarang zahirlah sesuatu selainZat-NYA iaitu waktu, tempat, ruang dan tapak.Sesuatu yang baharu iaitu "NUR" yang orangmenyebut akan dia "Nur Muhammad/Ahmad/Mahmod.Pada awalnya itu belum diberi nama akan diahanya disebut "NUR" jua.Sebagaimana yang ternyata daripada hadis yangdinukilkan baginda yang mafhumnya:"Perkara yang paling awal yang diciptakan Allahialah Nurku."Baginda menyatakan bahawa selepas Allahmenjadikan Nur Muhammad atau Ruh MuhammadituAllah telah menilik kepadanya dengan tilikanmahabbah atau kasih, maka ia malu dan berpeluh,dari titisan peluhnya itulah dijadikan ruh-ruhsekelian anbia, aulia dan nyawa sekelian orangmumin yang salih, dan daripada nyawa sekelianmumin yang salih itu dijadikan nyawa sekelianmumin yang fasik, daripada mumin yang fasikdijadikan nyawa sekelian mumin yang munafik danmereka yang kafir.Sebelumnya itu Zat-NYA mengambil segenggamdari "NUR" sifat Jamal-NYA, lalu segenggam"NUR" sifat Jamal-NYA itu di genggam dan Zatberkata kepada segenggam Nur-NYA itu "KUNIMUHAMMADAN" lalu terciptalah zat baharu yaitunur yang bernama Muhammad, di Alam Ketuhananwaktu itu hanyalah ada dua zat sahaja yaitu ZAT-Allah dan Nur Muhammad, keduanya tampakserupa indah namun tak sama, tak sama namunseakan serupa.Maka Nur Muhammad terpukau kagum dengan NurZAT-Allah yang ada didepanya itu terpukaunyaia maka Nur Muhammad berkata "ALLAH HUMMA"itulah ungkapan perkataan pertama NurMuhammad sekaligus kata yang pertama sekaliterucap oleh sesuatu yang paling awal pertamamewakili alam jagat raya kemudiannya pada kalamhakikat "La ilaha illallah".Sebelumnya itu karena Nur Muhammad merasateramat sama nurnya dengan Nur-ZAT Allah yangada didepannya maka Nur Muhammad berkata"Siapakah Tuhan dan siapakah hamba...? " maka
Allah s.w.t berkalam menjawab kata NurMuhammad tadi "Dimanapun AKU sembunyi makakau takakan dapat menemukan AKU tanpa petunjuk-KUdan dimanapun kau sembunyi AKU akan tetapmenemukanmu karena kau dari AKU"Lalu Allah s.w.t berkalam kata "AKU mengadakankarena kau ada dan kau ada karena AKU" laluAllah berkata "ZAHIRU RABBI WAL BATHINUABDI" Yang telah zahir adalah Tuhan dan yangmasihbatin adalah hamba (Muhammad) dan NurMuhammad menjawab "ILLALLAH HU ALLAHHUWARUHUM" Hanya Tuhan Dialah Allah yangpenyayang. Itulah kalimah batin Nur Muhammad.LaluAllah s.w.t berkalam kata "Alastu birabbikum..?"Bukankah aku ini Tuhanmu...? Lalu NurMuhammad menjawab "Bala warabbuna... laillahhaillallah" Bahkan (iya) Engkau itu Tuhanku... lailaha illallah. Lalu Nur Muhammad bersaksi "HUZATULLAH ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH"DialahZat Allah dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhanyang maujud melainkan hanya Allah".Maka itulahyang memisahkan membezakan mana Nur-ZATAllah dan Nur Muhammad.Dan sinilah pertama kalinya Allah meresmikanbahwa Nur muhammad adalah Rasul-Nya makadengan itu syahadah itu kalam bunyinya "Asyhadualla illaha illallah wa asyhadu annaMuhammadarrasulullah"Allah s.w.t dengan kudrat dan iradat-Nyaberkehendak menciptakan alam jagat semestaraya danseisinya maka dijadikan ia dari tempias NurMuhammad menjadi ia empat pecahan bahagian.Bahagian pecahan pertama dari Nur Muhammaddiciptakan Lauhil Mahfuz untuk tapak lembaranmenulis segala perjalanan kehidupan sekeliandialam jagat raya.Bahagian pecahan kedua dari Nur Muhammaddiciptakan pena (Al-Qalam) iaitu pasangannya dariLauhil Mahfuz yang akan bekerjasama dalammenulis melakar segala aturan, rahasia dan jalurkehidupan mahluk dialam jagat raya seisinyabeserta qada' qadar yang menyertai.Bahagian pecahan ketiga dari Nur Muhammaddiciptakan Arasy iaitu alam tinggi kemalaikatanuntuk nantinya bermukim tempat berdiam olehmakhluk suci iaitu para malaikat.Bahagian pecahan keempat dari Nur Muhammaddiciptakan akal, pengetahuan, cahaya, nyawa,jasad, ruh, dan dari bahagian kempat ini jugadiciptakan semua malaikat termasuk Jibril, Mikail,Israfil, Izrail, juga tujuh petala bumi tujuh petalalangit seisinya dan diantara lapisan-lapisannya.Maka malaikat dan ruh-ruh suci yang selalubertasbih di Arasy Allah di Baitul Makmur. Limapuluhribu tahun sebelum diciptakan bumi langit seisinyaterlebih dulu diciptakan Arasy Baitul Makmurbeserta isinya dan di tiang-tiang Arasy tertulisribuan kalimah puji-pujian dan Asma Allah yang
selalu dibaca oleh para penghuni Arasy, kalimahsuci yang pertama kali ditulis oleh Al-Qalamdiatas lembaran Lauhil Mahfuz adalah"Bismillahirrahmanirrahim" kemudian "La ilahaillallah" dankemudian surat yang pertama kali muncul di alamjagat raya adalah surat Al-Fatihah lalu munculsurat Al-Ikhlas dan surat Yasin, juga kalimah puji-pujian di tiang-tiang Arasy.Wallahu'allam...
BISMILLAHIN NURI NURUN'ALA NURINI
BISMILLAHIN NURI NURUN’ALA NURINI
Inilah risalah singkat menjelaskan tentang martabat7 (tujuh). Karena Martabat 7 (tujuh) itulah tahkiknyapaham Ma’rifat atau sempuna bagi Aulia Allahyang semuanya mempunyai keramat besar dalamsejarah Mazhab Ahlul Sunnah Waljama’ah yang 4(empat).Adapun yang mula mula menyusun martabat 7(tujuh) itu ialah SYEH AHMAD KUSASI BINMUHAMMAD AL MADANI WALI KUTUB RABBANIRIJALUL CHAID yang masyur itu. Kemudianditeruskan lagi oleh murid muridnya yang bernamaSYEH ABDURRAUB, SYEH MUHAMMAD SEMANdan lain lainnya yang semuanya berderajat WaliKutubburrabani.Adapun marabat 7 (tuju) itu adalah berdasakanhokum AKLI dan NAKLI, untuk memahami Rahasiakebesaran Nabi kita Muhammad SAW yangsebenar benarnya karena himpunan segala rahasiaAllah itu adalah terhimpun pada Wujud diri Nabikita yang bernama denan Muhammad itu dankezahiran Nabi kita itu menurut kezahiran manusiabiasa denan beribu berbapak dan sebagainya.Adapun arti martabat itu ialah tingkatan kezahiranrahasia Allah Ta’ala dan bersusun.Martabat AHDIAHMartabat WAHDAHMartabat WAHIDIYAHMartabat ALAM ARWAHMartabat ALAM MISALMartabat ALAM ZASAMMartabat ALAM INSYAN.
PENJELASAN SATU PERSATU.1. MARTABAT AHDIAHMartabat Ahdiah bermakna Keesaan danhukumnya LAA TA’AIN. Artinya tiada ada sesuatuwujud yang terdahulu adanya, oleh karena ituhanya dinamakan “AL HAQ” artinya KeesaanKemempurnaan Semata mata.Seperti Hadis Nabi SAW “ WAKA HALLAHUWALASYIUM MA’AHU”Artinya Adalah Allah itu Maha Esa dan tiada adalainnya sertanya.Maka martabat Ahdiah itu bukanlah berma’nabahwa ada sesuatu wujud yang terdahulu adanyadari pada Nur Muhammad atau wujud yang maujudadanya Nur Muhammad, tetapi adalah untukmenolak adanya Itikad yang menetapkan bahwaada lagi suatu wujud yang meng ujudkan NurMuhammad. Jadi jelasnya martabat 7 ya’niMartabat Ahdiah itu adalah berma’na pengakuankepada Ke Esahaan, Kebesaran danKesempurnaan Nur Muhammad itu semata-mata.Oleh karena itu Martabat yang sebenar benarnyaadalah 6 (enam) saja. Dan bukan 7 (tujuh), sejalan
dengan ayat “FII SIT TATIAIYA MINSUMMASTAWA’ALAL ‘ARSII” artinyaKesempurnaan kejadian semesta alam adalahdidalam 6 (enam) masa.Kemudian sempurnalah kebesaran Allah padakejadian ARASY yang Maha …..itu, menurut hadissahih “bahwa yang masa yang terakhir yakni yangkejadian sempurnalah kejadian Nabi Adam,dengan ditempatkan diatas muka bumi.Adapun hakikat ARASY yang sebenarnya menurutpaham Ma’rifat yang tahkik adalah terkandungpada isyarat isyarat huruf Nabi Adam itu sendiri,ialah Alif dan Dal itu mengisyaratkan kepada“AHMAD” dan “MIM” itu mengisyaratkan pada“MUHAMMAD”.Oleh karena itu pada hakikatnya kezahiran NabiAdam itu adalah menjadi Wasilah Ja’ani menjadijalan bagi kezahiran kebesaran Nabi kita yangbernama Muhammad itu sendiri.Didalam tafsir yang ma’I’tisar kebesaran Nabi kitayang bernama Muhammad itu telah berwujud suatusinar yang sangat menakjubkan pada nabi danrasul rasul yang terdahulu dan bahkan
kebesaranitulah yang telah menjadi MU’JIZAD bagi Nabi nabiterdahulu, maka kebesaran itulah diisyaratkandengan “ANNUR” didalam AL QUR’AN, danANNUR itu bukanlah berma’na cahaya, tetapaiberma’na Keluasan, Kesempurnaan yang tiadaterbatas dan tiada terhingga,2. MARTABAT WAHDAH.Adapun Martabat Wahdah berma’na wujud yangawal yang tiada ada permulaannya dan hukumnya“TA’INUL AWWALU” artinya wujud yang terdahuluadanya dari pada segala wujud yang lainnya, lagitiada ada permulaannya. Itulah yang dinamakanHAIYUN AWWALU”, HAIYUN AZALI, HAIYUNIZZATI, HAIYUN HAKIKI, yakni bersifat HAIYUNyang sebenar benarnya QADIM yang NAFSIAH,SALBIAH, MA’ANI dan MANAWIAH, ZALAL,ZAMAL, QAHAR, KAMAL, itulah hakikat kebesaranNabi kita itu yang bernama Muhammad RasulullahSallahu’alaihi Wasallam.Maka Kandungan nama Muhammad itulah yangdinakaman dengan Wahdah. Yang menjadi jumlahdan himpunan “AF’AL, ASMA, SIFAT, adapun Zadhanyalah bagi MA’LUM YA’NI SENDIRINYA.ILLAH tidak lain, dan dinamakanHAWIYYATUL’ALAMI” artinya Sumber segalakejadian semesta ala mini, dan dinamakanHADRATUS SARIZ artinya kebesaran yangdipandang pada tiap tiap yang maujud pada alamini, itulah yang diisyaratkan dalam Al Qur’an“NURUN’ALA NURIN” artinya Nur yang sangatdibesarkan pada semesta ala mini, yakni Nur yanghidup dan maujud pada tiap yang hidup sekalianala mini atau Nur yang hidup dan menghidupkan.Kebesaran hakikat Muhammad itulah yangsebenarnya dipuji dengan kalimah ALHAMDUkarena kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMADitulah yang diisyaratkan oleh kalimah ALHAMDU
itu, yakni ALIF berma’na ALHAQ artinya KEESAAN,KEBESARAN NUR MUHAMMAD tajallinya ROHbagi kita. “LAM LATIFUM” artinya KesempurnaanNur Muhammad” tajallinya NAFAS bagi kita, “HA”HAMIDUN artinya Kesempurnaan Berkat NurMuhammad tajallinya : HATI, AKAL, NAFSUPENGLIHAT, PENDENGAR, PENCIUM,PENGRASA, dan sebagainya bagi kita.“MIM “ MAJIDUN” artinya Kesempurnaan Safa’atNur Muhammad tajallinya bagi kita : IMAN, ISLAM,ILMU, HIKMAH, dan sebagainya.“DAL” DARUSSALAMI” artinya KesempurnaanNikmat Nur Muhammad, tajallinya bagi kita :KULIT, BULU, DAGING, URAT, TULANG, OTAK,SUMSUM.Maka itu adalah tajallinya bagi diri yang bathin,adapun tajalli bagi diri yang zahir adalah “ALIF”bagi kita,“LAM” dua tangan bagi kita,“HA” badan bagi kita, “MIM” Pinggang bagi kitadan“DAL” dua kaki bagi kita.Itulah yang diesakan dengan “ASYAHADU” yakni :“ALIF” ALHAQ artinya Yang diEsaka dan yangdibesarkan.“SYIN SYUHUDUL HAQ “ artinya Yang diakuibersifat Ketuhanan dengan sebenar benarnya.“”HA” HADIYAN MUHDIYAN ILAL HAQ “ artinyaYang menjadi Petunjuk selain menunjuki kepadajalan/Agama yang Hak.“DAL” DAIYAN ILAL HAQ artinya Selalumenyerukan atau yang selalu memberi Peringatankepada Agama yang Hak.“ALHAMDU” berma’na “ALHAYATUMUHAMMADU” artinya Kesempurnaan Tajalli NurMuhammad.Pahamnya ialah “ADAM” adalah nama adapt ataunama syari’at atau nama hakikat, atau namakebesaran bagi kesempurnaan tajalli NURMUHAMMAD. Dan MUHAMMAD adalah namakeesaan yang menghimpunkan akan nama Adam,dan nama Allah.Pada bahasa atau ilmu bahasa Arab “ADAM” itu
damirnya “HU” dan MUHAMMAD itu damirnya“HU” dan ALLAH itu damirnya “HU”.Pada ma’na Syari’at “HU” itu berma’na DiaSeorang Laki-laki, dan padaMa’na Hakikat adalah jumlah yang banyak rupawujudnya, tetapi pada ma’na Hakikat “HU” ituadalah “Esa” tiada berbilang bilang. Itulah isyaratAl Qur’an “HUWAL HAYYUN QAOYYUM” yangHAIYUN awal tiada ada permulaannya“WAHUWAL’ALI YIL’AZIM” yang bersifat dengasifat sifat kesempurnaan lagi maha besar.“HUAR RAHMANURRAHIM” yang bersifat rahmandan rahim.“HUWARABBUL ‘ABSIL KARIM” yang memilikiArasy yang Maha Mulia, Arasy itu ada namakemuliaan Diri Nabi Kita itu yang sebenarbenarnya, tetapi juga menjadi nama Majazi bagisesuatu tempat, atau suatu alam Ghaib yangdimuliakan adanya, sama halnya seperti JIBRIL,MIKAIL, IZRAFIL, ISMA’IL, NUHAIL, SURAIL.Menurut tafsir yang me’I’tibar semuanya denganbahasa Suryani atau bahasa Arab di zaman Pura,yang bernama ABDULLAH maka yang …ABDULLAH itu adalah Nabi kita yang bernamaMUHAMMAD itu sendiri.Maka oleh karena itu didalam ayat “ISRA’” Nabikita itu bernama ABDULLAH menunjukkan namaMUHAMMAD itu adalah juga Penghulu sekalianmalaikat dan kebesaran nama MUHAMMAD itulahyang sebenar benarnya yang diisyaratkan oleh AlQuran dengan huruf huruf yang tidak dapatditentukan atau dihinggakan namanya, karenabersangatan luas kandungannya mulai dari ALIF,LAM sampai NUR ada 29 tempat. Jadi semuanyanama-nama yang mulia, dilangit dan dibumi ituadalah nama kemuliaan dan kesempurnaan tajalliNUR MUHAMMAD itu semata-mata, dan menjadinama Majazi pada tiap tiap Wujud yangdimuliakan pada ala mini.Itulah isyarat Al Qur’an “WAHUAL LAZI PISSAMAILLAHUW WAFIL ANDHI ILLAHUN” dan dialahyang sebenar benarnya memiliki sifat sifatKetuhanan yakni sifat kesempurnaan yang adadilangit dan sifat sifat kesempurnaan yang ada di
bumi, dan ayat “LAHUL ASMA’UL HUSNA” artinyahanyalah dia yang sebenar benarnya memilikinama nama yang mulia dan yang terpuji yang telahmaujud pada semesta alam ini.Tetapi karena adab Syari’at dihukumkan yangharam haram yang najis najis seperti Anjing danBabi dan sebagainya yang tidak layak kecuali bagiMALUM pada majelis mengajar dan belajar, yangboleh membicarakan masalah tersebut diatas.Yang ke 3 (tiga) berkata ASYSYEH BURHANUDDINARRUMI pernah berkata yang maksudnya “bahwahakikat kebesaran Nur Muhammad itumenghimpunkan 4 (empat) macam alam, danhakikat alam itu hanya 4 (empat) macam sajahimpunannya ialah :Alam HASUT ialah alam yang terhampar langit danbumi dan segala isinya dan bagi kita HASUT ituialah seluruh jasad, Kulit, Daging, Otak, Sumsum,Urat, Tulang.Alam MALAKUT ialah alam ghaib bagi malaikatmalaikat, dan bagi kita malaku itu ialah Hati, Akal,Nafsu, Nafas, Penglihat, Pendengar, Pencium,Pengrasa dan sebagainya.Alam JABARUT ialah alam ghaib bagi Arasy, Kursi,Lum Mahpus, Syurga, Neraga dan sebagainya danbagi kita Alam Jabarut itu ialah Roh, Ilmu, Hikmah,Fadilat, Hasanah dan sebagainya, dari padasegala sifat yang mulia dan terpuji.Alam LAHUT ialah alam ghaibbagi kebesaran NurMuhammad dan bagi kita alam Lahut itu ialahBathin tempat Rahasia, Iman, Islam, Tauhid danMa’rifat, maka ke 4 (empat) macam alam ituadalah semuanya wujud kesempurnaan tajalli NurMuhammad, dan 4 (empat) macam alam itu lagiterhimpun kepada kebenaran wujud diri Rasulullahyang bernama INSANUL KAMIL. Dan menjadiberkah dan FAIDURRABBANI yakni kelebihan yangharus bagi tiap tiap Mu’min yang ahli Tahkik,karena mereka itu adalah “WADA SYATULAMBIYA” yakni mewarisi kebenaran bathin nabinabi dan rasul rasul dan mu’min yang tahkik itulahyang dinamakan Aulia Allah, tetapi mu’min itutiada mengetahui bahwa dirinya adalah Aulia yangsebenarnya.
HAKEKAT SYAHADAT
Assalamu'alaikum wr wb...
Bismillah....
SYAHADAT ITU ADALAH MENAIKI TEMPAT YANG SANGAT TINGGI .
MAKNA SYAHADAT DI DALAM ILMU TAREKAT ADALAH :
“ ASYHADUALLA ILAHA ILLALLAH ”
( NAIK SAKSI AKU , BAHWASAN NYA RUH DAN JASADKU TIADA
LAIN MELAINKAN WUJUD KESEMPURNAAN TAJALI NYA NUR
MUHAMMAD SEMATA - MATA ) .
“ WA ASYHADUANNA MUHAMMADARRASULULLAH ”
( DAN NAIK SAKSI AKU , BAHWA HANYA MUHAMMAD RASULULLAH
ITU TIADA LAIN MELAINKAN WUJUD KEBENARAN TAJALI NYA NUR
MUHAMMAD YANG SEBENAR - BENAR NYA .
DAN WUJUD KEBESARAN NUR MUHAMMAD ITU SENDIRI ADALAH :
LAA = TIADA
ILLA = AKU
HAILLA = SELAIN
ALLAH = AKU
MAKA JADILAH YANG DI SEBUT KESEMPURNAAN MUSYAHADAH ,
MURAKABAH DAN MUSYAFAHAH , ADALAH KE ESAAN PADA DIRI
SAAT KELUAR MASUK NYA NAFAS .
SABDA NABI MUHAMMAD SAW. :
“ Mamtalabal maula bikhairi nafsihi fakaddalla dalalam baida ”
( Barang siapa mengenal Allah Ta’ala diluar dari pada mengenal
hakikat dirinya sendiri., maka sesungguhnya adalah ia sesat yang
bersangat sesat ) .
KARNA HAKEKAT DIRI SEBENAR DIRI , BAIK ROHANI MAUPUN
JASMANI ALAM NYATA MAUPUN ALAM GHAIB TIADA LAIN
ADALAH WUJUD KE SEMPURNAAN TAJALI NUR MUHAMMAD
SEMATA - MATA .
FIRMAN ALLAH DI DALAM AL-QURAN :
“ Wakulli hamdulillah sayurikum aayaatihi faakhiru naha ”
( Dan ucapkanlah puji bagi Allah karena sangat nampak bagi kamu
pada wujud diri kami itu sendiri, akan tanda tanda kebesaran
Allah Ta’ala, supaya kamu dapat mengenalnya ) .
ISYARAT PERKATAN 4 SAHABAT UTAMA :
Saidina Abu Bakar Siddik r.a.
Tidak aku lihat pada wujud sesuatu dan hanyalah aku lihat kebenaran
Allah semata mata DAHULUNYA .
Umar bin Khattab r.a
Tidak aku lihat pada wujud sesuatu dan hanyalah aku lihat kebenaran
Allah Ta’ala semata-mata KEMUDIANNYA .
Usman bin Affan r.a
Tidak aku lihat pada wujud sesuatuhanyalah aku lihat kebesaran
Allah Ta’ala semata-mata BESERTANYA .
Ali bin Abi Talib r.a
Tidak Aku lihat pada wujud sesuatu hanyalah aku lihat kebesaran
Allah Ta’ala semata-mata MAUJUD PADANYA .
BAHWA SESUNGGUH NYA MUHAMMAD ITU ADA DUA MA'NA :
1- MUHAMMAD QADIM AZALI =
DIRI MUHAMMAD YANG TIDAK MENGENAL MATI UNTUK
SELAMA - LAMA NYA ( KEKAL ) .
2- MUHAMMAD BIN ABDULLAH =
MUHAMMAD INSANUL KAMIL YANG MENGENAL MATI .
NAMUN JASAD NYA TIADA RUSAK SELAMA - LAMA NYA DI MAKAN
BUMI ( JASAD QADIM IDHOFI ) . BEGITU PULA DENGAN JASAD NYA
PARA WALI - WALI ALLAH .
“ Innallaha azza wajalla harrama alal ardhi aiya kulla azsadal ambiya”
“Bahwasanya Allah Ta’ala yang maha tinggi telah mengharamkan
akan bumi menghancurkan jasad para nabi nabi " .
DAN BAHWA MUHAMMAD ITU ADALAH HAKEKAT ROHANI YANG SEBENAR NYA , DIALAH YANG QADIM AZALI , QADIM IZZATI DAN
QADIM HAKIKI , INILAH MAKNA NAMA YANG DI RAHASIAKAN
ALLAH SWT. YANG MENJADI KE ESAAN DALAM KESEMPURNAAN
SIFAT YANG 99 ( ASMAUL HUSNA ) .
Jalannya kebesaran wujud Roh Nabi kita itulah yang diisyaratkan oleh
kalimah “Huallah” jadi makna Muhammad itu Tahkiknya adalah
“Ainul Hayyat” yakni wujud sifat yang hidup dan yang menghidupkan.
Maka itu juga yang diisyaratkan dengan kalimah “Laa illaha illallah”
dan yang dibesarkan dengan kalimah “Allahu Akbar” dan yang dipuji
dengan kalimah “Subbhanallah walhamdulillah” dan sebagainya lagi.
Itu juga yang dipuji dengan “ALHAQ QULHAQ” oleh seluruh
malaikat-malaikat Mukarrabin.
Semoga bermanfaat ....