Wednesday, December 17, 2014

Penciptaan Nur Muhammad
Awal Terciptanya Semua
Makhluk

 Sebelum semua makhluk diciptakan Allah, Nur Muhammad lah yang pertama kali diciptakan. Di dalam hadits qudsi Allah swt berfirman kepada Nabi Muhammad saw: Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin dikenal kemudian Aku ciptakan alam (makhluk) agar Aku bisa dikenal. Dengan merenungkan tanda-tanda alam dan ayat-ayat Al Qur’an muslimin dapat memperoleh kilasan aspek Ke-Ilahian yang telah dituangkan di alam semesta yang oleh Al Qur’an disebut sebagai wajah Allah (wajh-Allah).

Di dalam hadits qudsi tersebut di atas terdapat
kalimat yang berbunyi: Kemudian Aku ciptakan
alam (makhluk)….. Ini masih berbentuk cahaya
dan cahaya itu terbagi-bagi sebagaimana
pendapat Ka’ab bin Akbar ra dalam kitab yang
berjudul Madari: Yusu’ud (tangga-tangga
kenaikan) yang di tulis oleh Syeh Nawawi pada
halaman 2 s/d 3, yang terjemahannya kurang
lebih sebagai berikut:

"berkata Ka’ab bin Akbar
ra:
Ketika Allah hendak menciptakan Maujudat /
makhluk, menghamparkan bumi dan
meninggikan langit. Allah menggenggam
seganggam dari nurNya dan berfirman: Kun
Muhammad, maka jadilah segenggam nur tadi
menjadi sebuah tiang dari nur yang
memancarkan cahaya sampai menembus hijab-
hijab kegelapan. Lalu tiang itu bersujud dan
berkata: Allahu Akbar. Allah berfirman kepada
tiang nur itu: “Aku ciptakan kamu dan Aku beri
nama kamu Muhammad. Darimu Ku awali
semua makhluk, dan darimu Ku akhiri semua
para utusan”.

 Kemudian Allah membagi empat
bagian. Kemudian Allah ciptakan Lauhil Mahfud
dari bagian pertama. Lalu Qalam dari bagian
yang kedua. Allah berfirman : kepada Qalam,
“Tulislah !” maka bergetarlah Qalam seribu
tahun kedahsyatan kedahsyatan kitabullah.
Lalu Qalam berkata, “Apa yang harus aku
tulis ?” Allah berfirman : “Tulislah Lailaaha
Illallah Muhammadurrasulullah”. Maka Qalam
menulis kalimat itu. Lalu Qalam diberi petunjuk
tentang ilmu Allah yang berkaitan dengan
makhluk, kemudian Qalam menulis, Anak cucu
Adam dari sulbinya; siapa yang taat kepada
Allah akan masuk surga, siapa yang maksiyat
kepada Allah akan masuk neraka. Umat Nuh;
siapa yang taat kepada Allah masuk surga…
Umat Ibrahim; siapa yang taat kepada Allah,
masuk surga, siapa maksiat…Umat Musa; siapa
yang taat kepada Allah masuk surga, siapa
maksiat kepada Allah ….Umat Isa; siapa yang
taat kepada Allah masuk surga, siapa maksiyat
kepada Allah…Umat Muhammad; siapa yang
taat kepada Allah masuk surga, siapa maksiyat
kepada Allah….ketika Qalam mau menulis
kalimat berikutnya ( masuk neraka ) tiba- tiba
ada seruan dari Yang Maha Tinggi: “Hai Qalam
beradablah kamu”. Maka pecahlah Qalam
karena karena kedahsyatan seruan itu, dan
sobek ujungnya berbentuk garis lurus, dengan
tangan kudrat maka jadilah adap. Qalam tidak
bisa menulis kecuali pecah bergaris ujungnya.
Lalu Allah berfirman: “Tulislah, umat berdosa
Tuhan Maha Pengampun” kemudian Allah
menciptakan Arasy dari bagian yang ke tiga.
Dari bagian yang ke empat menjadi empat
bagian:
1. Bagian kesatu dijadikan akal
2. Bagian kedua dijadikan ma’rifat ( agar dapat
mengetahui)
3. Bagian ketiga dijadikan cahaya Arsy dan sinar
penglihatan serta seluruh cahaya termasuk
siang ( matahari), sinar malam( bulan dan
bintang). Semua cahaya ini berasal dari Nur
Muhammad, Nur Muhammad adalah awal
segala makhluk
4. Bagian yang ke empat dititipkan di bawah
arasy, sampai Allah menciptakan Adam.
Kemudian Allah menitipkan bagian itu (nur
Muhammad) pada punggung Adam,
bersujudlah para Malaikat.
Kemudian Allah memasukkan Adam ke surga,
para Malaikat berbaris rapi di belakang Adam,
menyaksikan nur tersebut. Adam berkata: “Ya
Allah kenapa para Malaikat berkumpul di
belakangku?” Allah berfirman : “Wahai Adam
mereka melihat nur kekasihku Muhammad
penutup para utusan yang Aku keluarkan
(pancaran cahaya) dari punggung mu” Adam
berkata: “Ya Tuhan jadikan nur itu di depan
saya, supaya saya bisa melihat dan
berhadapan dengan malaikat”. Maka Allah
memindahkan nur itu pada dahi nabi Adam,
Malaikat berbaris di depan Adam. Adam
berkata: “Ya Tuhan, jadikan Nur ini di tempat
yang aku bisa melihat. Maka Allah jadikan Nur
itu pada telunjuk Adam. Adam bisa melihat
Nur itu bertambah bagus, megah dan Adam
mendengar Nur itu bertasbih penuh
keagungan, kemudian Nur itu pindah ke Hawa
(istri Adam), seperti matahari yang bersinar.
Kemudian ditentukan permulaan para utusan
dari Nabi Sis as. Maka hilanglah Nur itu di
wajah Hawa pindah ke Nabi Sis as. Lalu Adam
mengambil sumpah Nabi Sis as. Bahwasanya:
“Tidak akan menyimpan Nur itu kecuali dari
yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke yang
mulia,” sampai pada sulbi Abdullah bin Abdul
Mutholib. Kemudian Allah mengeluarkannya ke
dunia ini dan menjadikannya Raja para Utusan
Rahmatan lil alamin dan seorang panutan yang
memancarkan cahaya yang terang benderang.
Demikian dikala Nabi Muhammad saw.
Diturunkan ke dunia, beliau disinari cahaya
yang terang benderang sehingga, cahaya
matahari yang menyinarinya tidak bisa
memberi bayangan, dikarenakan cahaya Nur
Muhammad lebih terang dari pada sinar
matahari, itu terjadi di sepanjang hidup sampai
beliau wafat. Dan siapa generasi penerusnya
setelah Rasulullah saw. wafat?
Melihat dari sumpah Nabi Adam as. yang
berbunyi tidak akan menyimpan Nur itu kecuali
dari yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke
yang mulia. Mengingat risalah yang di bawa
oleh Rasulullah saw. Dan dilanjutkan para
pewarisnya yaitu para sahabat, para wali yang
suci, dan para tabiin serta para ulama’ (yang
disucikan dan yang dimuliakan oleh Allah swt.)
Jadi manusia yang dititipi Nur Muhammad,
adalah orang-orang yang suci dan orang-orang
yang dimuliakan oleh Allah swt. Adapun orang-
orang yang mensucikan diri sehingga ia
mencapai pada tingkat kesucian ruh mereka
diberi petunjuk untuk menuju ke jalan yang
sampai kepada ruhnya ruh Nur Muhammad,
karena ruh tercipta dari percikan Nur
Muhammad dikala bersujud dan bertasbih
kepada Allah selama ribuan tahun. Sumber
dari Penciptaan Nur Muhammad Awal
Terciptanya Semua Makhluk: Makrifat Haji
Tambahan dari komentar:
Keterangan berikut adalah suntingan dari kitab
‘Sirrul Asrar Fi Ma Yahtaju Ilayhil Abrar’ oleh
Ghawthul A’zham Shaikh Muhyiddin Abdul
Qadir Jilani ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻪ
Maka berkata Shaikhuna; tentang
… Nur Muhammad (iaitu hakikat Muhammad) –
atau ringkasnya asal kejadian.
Semoga Allah Ta’ala memberikan kamu
kejayaan di dalam amalan-amalan kamu yang
disukaiNya dan Semoga kamu memperolehi
keredaanNya. Fikirkan, tekankan kepada
pemikiran kamu dan fahamkan apa yang aku
katakan.
Allah Yang Maha Tinggi pada permulaannya
menciptakan cahaya Muhammad daripada
cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam hadis Qudsi
Dia berfirman;
“Aku ciptakan ruh Muhammad daripada cahaya
Wajah-Ku”.
Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ dengan sabdanya:
“Mula-mula Allah ciptakan ruhku. Pada
permulaannya diciptakanNya sebagai ruh suci”.
“Mula-mula Allah ciptakan qalam”.
“Mula-mula Allah ciptakan akal”.
Apa yang dimaksudkan sebagai ciptaan
permulaan itu ialah ciptaan hakikat kepada
Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ; kebenaran
tentang Muhammad yang tersembunyi. Dia juga
diberi nama yang indah-indah.
Dia dinamakan Nur, cahaya suci kerana dia
dipersucikan dari kegelapan yang tersembunyi
di bawah sifat jalal Allah.
Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
ﻗَﺪْ ﺟَﺂﺀَﻛُﻢْ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻧُﻮﺭٌ ﻭَﻛِﺘَـﺐٌ ﻣُّﺒِﻴﻦٌ
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu dari
Allah, cahaya dan kitab yang menerangkan”. –
Al-Maaidah, ayat 15
Dia dinamakan aqal yang meliputi (akal
universal) kerana dia telah melihat dan
mengenali segala-galanya.
Dia dinamakan qalam kerana dia menyebarkan
hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke
dalam huruf-huruf.
Roh Muhammad adalah zat atau hakikat
kepada segala kejadian, permulaan dan
kenyataan alam maya. Baginda ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
menyatakan hal ini dengan ;
“Aku daripada Allah dan sekalian yang lain
daripadaku”.
Allah Yang Maha Tinggi menciptakan sekalian
roh daripada roh baginda ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ di
dalam alam kejadian yang pertama, dalam
bentuk yang paling baik. ‘Muhammad’ adalah
nama kepada sekalian kemanusiaan di dalam
alam arwah. Dia adalah sumber, asal usul dan
kediaman bagi sesuatu dan segala-galanya.
Sebelum semua
makhluk diciptakan
Allah, Nur Muhammad
lah yang pertama kali
diciptakan. Di dalam
hadits qudsi Allah swt
berfirman kepada Nabi
Muhammad saw: Aku
adalah
yang tersembunyi, Aku
ingin dikenal kemudian
Aku ciptakan alam
(makhluk) agar Aku bisa
dikenal. Dengan
merenungkan tanda-
tanda alam dan ayat-
ayat Al Qur’an kaum
muslimin dapat
memperoleh kilasan
aspek Ke-Ilahian yang
telah dituangkan di alam
semesta yang oleh Al
Qur’an disebut sebagai
wajah Allah (wajh-
Allah). Di dalam hadits qudsi tersebut di atas terdapat
kalimat yang berbunyi: Kemudian Aku ciptakan
alam (makhluk)….. Ini masih berbentuk cahaya
dan cahaya itu terbagi-bagi sebagaimana
pendapat Ka’ab bin Akbar ra dalam kitab yang
berjudul Madari: Yusu’ud (tangga-tangga
kenaikan) yang di tulis oleh Syeh Nawawi pada
halaman 2 s/d 3, yang terjemahannya kurang
lebih sebagai berikut: berkata Ka’ab bin Akbar
ra:
Ketika Allah hendak menciptakan Maujudat /
makhluk, menghamparkan bumi dan
meninggikan langit. Allah menggenggam
seganggam dari nurNya dan berfirman: Kun
Muhammad, maka jadilah segenggam nur tadi
menjadi sebuah tiang dari nur yang
memancarkan cahaya sampai menembus hijab-
hijab kegelapan. Lalu tiang itu bersujud dan
berkata: Allahu Akbar. Allah berfirman kepada
tiang nur itu: “Aku ciptakan kamu dan Aku beri
nama kamu Muhammad. Darimu Ku awali
semua makhluk, dan darimu Ku akhiri semua
para utusan”. Kemudian Allah membagi empat
bagian. Kemudian Allah ciptakan Lauhil Mahfud
dari bagian pertama. Lalu Qalam dari bagian
yang kedua. Allah berfirman : kepada Qalam,
“Tulislah !” maka bergetarlah Qalam seribu
tahun kedahsyatan kedahsyatan kitabullah.
Lalu Qalam berkata, “Apa yang harus aku
tulis ?” Allah berfirman : “Tulislah Lailaaha
Illallah Muhammadurrasulullah”. Maka Qalam
menulis kalimat itu. Lalu Qalam diberi petunjuk
tentang ilmu Allah yang berkaitan dengan
makhluk, kemudian Qalam menulis, Anak cucu
Adam dari sulbinya; siapa yang taat kepada
Allah akan masuk surga, siapa yang maksiyat
kepada Allah akan masuk neraka. Umat Nuh;
siapa yang taat kepada Allah masuk surga…
Umat Ibrahim; siapa yang taat kepada Allah,
masuk surga, siapa maksiat…Umat Musa; siapa
yang taat kepada Allah masuk surga, siapa
maksiat kepada Allah ….Umat Isa; siapa yang
taat kepada Allah masuk surga, siapa maksiyat
kepada Allah…Umat Muhammad; siapa yang
taat kepada Allah masuk surga, siapa maksiyat
kepada Allah….ketika Qalam mau menulis
kalimat berikutnya ( masuk neraka ) tiba- tiba
ada seruan dari Yang Maha Tinggi: “Hai Qalam
beradablah kamu”. Maka pecahlah Qalam
karena karena kedahsyatan seruan itu, dan
sobek ujungnya berbentuk garis lurus, dengan
tangan kudrat maka jadilah adap. Qalam tidak
bisa menulis kecuali pecah bergaris ujungnya.
Lalu Allah berfirman: “Tulislah, umat berdosa
Tuhan Maha Pengampun” kemudian Allah
menciptakan Arasy dari bagian yang ke tiga.
Dari bagian yang ke empat menjadi empat
bagian:
1. Bagian kesatu dijadikan akal
2. Bagian kedua dijadikan ma’rifat ( agar dapat
mengetahui)
3. Bagian ketiga dijadikan cahaya Arsy dan sinar
penglihatan serta seluruh cahaya termasuk
siang ( matahari), sinar malam( bulan dan
bintang). Semua cahaya ini berasal dari Nur
Muhammad, Nur Muhammad adalah awal
segala makhluk
4. Bagian yang ke empat dititipkan di bawah
arasy, sampai Allah menciptakan Adam.
Kemudian Allah menitipkan bagian itu (nur
Muhammad) pada punggung Adam,
bersujudlah para Malaikat.
Kemudian Allah memasukkan Adam ke surga,
para Malaikat berbaris rapi di belakang Adam,
menyaksikan nur tersebut. Adam berkata: “Ya
Allah kenapa para Malaikat berkumpul di
belakangku?” Allah berfirman : “Wahai Adam
mereka melihat nur kekasihku Muhammad
penutup para utusan yang Aku keluarkan
(pancaran cahaya) dari punggung mu” Adam
berkata: “Ya Tuhan jadikan nur itu di depan
saya, supaya saya bisa melihat dan
berhadapan dengan malaikat”. Maka Allah
memindahkan nur itu pada dahi nabi Adam,
Malaikat berbaris di depan Adam. Adam
berkata: “Ya Tuhan, jadikan Nur ini di tempat
yang aku bisa melihat. Maka Allah jadikan Nur
itu pada telunjuk Adam. Adam bisa melihat
Nur itu bertambah bagus, megah dan Adam
mendengar Nur itu bertasbih penuh
keagungan, kemudian Nur itu pindah ke Hawa
(istri Adam), seperti matahari yang bersinar.
Kemudian ditentukan permulaan para utusan
dari Nabi Sis as. Maka hilanglah Nur itu di
wajah Hawa pindah ke Nabi Sis as. Lalu Adam
mengambil sumpah Nabi Sis as. Bahwasanya:
“Tidak akan menyimpan Nur itu kecuali dari
yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke yang
mulia,” sampai pada sulbi Abdullah bin Abdul
Mutholib. Kemudian Allah mengeluarkannya ke
dunia ini dan menjadikannya Raja para Utusan
Rahmatan lil alamin dan seorang panutan yang
memancarkan cahaya yang terang benderang.
Demikian dikala Nabi Muhammad saw.
Diturunkan ke dunia, beliau disinari cahaya
yang terang benderang sehingga, cahaya
matahari yang menyinarinya tidak bisa
memberi bayangan, dikarenakan cahaya Nur
Muhammad lebih terang dari pada sinar
matahari, itu terjadi di sepanjang hidup sampai
beliau wafat. Dan siapa generasi penerusnya
setelah Rasulullah saw. wafat?
Melihat dari sumpah Nabi Adam as. yang
berbunyi tidak akan menyimpan Nur itu kecuali
dari yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke
yang mulia. Mengingat risalah yang di bawa
oleh Rasulullah saw. Dan dilanjutkan para
pewarisnya yaitu para sahabat, para wali yang
suci, dan para tabiin serta para ulama’ (yang
disucikan dan yang dimuliakan oleh Allah swt.)
Jadi manusia yang dititipi Nur Muhammad,
adalah orang-orang yang suci dan orang-orang
yang dimuliakan oleh Allah swt. Adapun orang-
orang yang mensucikan diri sehingga ia
mencapai pada tingkat kesucian ruh mereka
diberi petunjuk untuk menuju ke jalan yang
sampai kepada ruhnya ruh Nur Muhammad,
karena ruh tercipta dari percikan Nur
Muhammad dikala bersujud dan bertasbih
kepada Allah selama ribuan tahun. Sumber
dari Penciptaan Nur Muhammad Awal
Terciptanya Semua Makhluk: Makrifat Haji
Tambahan dari komentar:
Keterangan berikut adalah suntingan dari kitab
‘Sirrul Asrar Fi Ma Yahtaju Ilayhil Abrar’ oleh
Ghawthul A’zham Shaikh Muhyiddin Abdul
Qadir Jilani ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻪ
Maka berkata Shaikhuna; tentang
… Nur Muhammad (iaitu hakikat Muhammad) –
atau ringkasnya asal kejadian.
Semoga Allah Ta’ala memberikan kamu
kejayaan di dalam amalan-amalan kamu yang
disukaiNya dan Semoga kamu memperolehi
keredaanNya. Fikirkan, tekankan kepada
pemikiran kamu dan fahamkan apa yang aku
katakan.
Allah Yang Maha Tinggi pada permulaannya
menciptakan cahaya Muhammad daripada
cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam hadis Qudsi
Dia berfirman;
“Aku ciptakan ruh Muhammad daripada cahaya
Wajah-Ku”.
Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ dengan sabdanya:
“Mula-mula Allah ciptakan ruhku. Pada
permulaannya diciptakanNya sebagai ruh suci”.
“Mula-mula Allah ciptakan qalam”.
“Mula-mula Allah ciptakan akal”.
Apa yang dimaksudkan sebagai ciptaan
permulaan itu ialah ciptaan hakikat kepada
Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ; kebenaran
tentang Muhammad yang tersembunyi. Dia juga
diberi nama yang indah-indah.
Dia dinamakan Nur, cahaya suci kerana dia
dipersucikan dari kegelapan yang tersembunyi
di bawah sifat jalal Allah.
Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
ﻗَﺪْ ﺟَﺂﺀَﻛُﻢْ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻧُﻮﺭٌ ﻭَﻛِﺘَـﺐٌ ﻣُّﺒِﻴﻦٌ
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu dari
Allah, cahaya dan kitab yang menerangkan”. –
Al-Maaidah, ayat 15
Dia dinamakan aqal yang meliputi (akal
universal) kerana dia telah melihat dan
mengenali segala-galanya.
Dia dinamakan qalam kerana dia menyebarkan
hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke
dalam huruf-huruf.
Roh Muhammad adalah zat atau hakikat
kepada segala kejadian, permulaan dan
kenyataan alam maya. Baginda ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
menyatakan hal ini dengan sabdanya;
“Aku daripada Allah dan sekalian yang lain
daripadaku”.
Allah Yang Maha Tinggi menciptakan sekalian
roh daripada roh baginda ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
dalam alam kejadian yang pertama, dalam
bentuk yang paling baik. ‘Muhammad’ adalah
nama kepada sekalian kemanusiaan di dalam
alam arwah. Dia adalah sumber, asal usul dan
kediaman bagi sesuatu dan segala-galanya.

No comments:

Post a Comment